Minggu, 02 Februari 2020

Menjadi Guru Kelas 6 dan Suka Dukanya.. Masih Mau.

Masih bisa dikatakan Merdeka kah guru kelas 6, dengan segala konsekuensinya...
Siapa bilang menjadi guru kelas 6 SD itu mudah? Kamu tidak akan percaya kalau belum simak suka duka menjadi guru kelas 6 SD di bawah ini.
Bukan hanya soal ilmu yang harus matang dipersiapkan. Namun kamu mesti persiapkan mental juga untuk menghadapi segala tantangan menjadi guru SD. Kenapa begitu? Akan ada suka duka menjadi kelas 6 SD yang kalau tidak kuat mental sudah pasti tumbang di tengah jalan.
Kalau yang selama ini kamu lihat sepertinya profesi guru itu mudah. Kamu belum tahu aja bagaimana kondisi di dalamnya. Banyak sekali tantangan, permasalahan dan pekerjaan yang nanti akan menjadi tanggung jawabmu.
Mungkin kamu belum percaya jika nggak merasakannya sendiri. Tapi kamu bisa belajar dari pengalaman orang lain mengenai suka duka menjadi guru kelas 6 SD berikut:
Kurikulumnya Terdapat Juga Muatan Kompetensi
Jam mengajar SD kelas 6 cukup terbatas tapi hal tersebut tidak sejalan dengan kompetensi yang sangat banyak. Kendala ini menjadi salah satu faktor yang membuat guru kelas 6 SD kerepotan mengejar kurikulumnya. Kelas 6 SD juga waktu di mana sebentar lagi harus menempuh ujian nasional.
Kalau guru tidak pintar dalam mengatur waktu bisa jadi kurikulum yang harus diajarkan ke murid menjadi terbengkalai. Tidak semua guru mampu mengatur waktunya dengan baik. Untuk itu kamu harus menjadi guru yang cerdas baik dalam mengelola waktu atau menyiapkan bahan pembelajaran.
Kamu bisa mulai persiapkan dari sekarang jika memang niat kamu menjadi guru sudah sangat besar. Jangan sampai kamu putus di tengah jalan dan trauma menjalani profesi sebagai guru yang sudah dicita-citakan sejak kecil.
Murid tidak semua bisa diatur dengan mudah. Pada jam belajar ada saja yang selalu membuat ulah mulai dari ngobrol sendiri, membuat kegaduhan, tidur dan lainnya. Hal ini menjadikan proses belajar berjalan kurang efektif. Untuk itu guru sebagai ujung tombaknya harus bisa mengkondisikan situasi yang demikian.
Caranya mungkin bisa dengan mengubah metode belajarnya. Buatlah metode belajar yang bisa membuat murid tidak bosan dan senang mengikuti pelajaran yang kamu berikan. Langkah pertama bisa dengan mengajak diskusi dan membuat komitmen bersama. Dalam belajar murid ingin menggunakan cara seperti apa. Jika sudah didiskusikan buat juga kesepakatan apabila ada yang melanggar harus menerima konsenkuensinya.
Jadwal Liburnya Lebih Banyak
Senangnya menjadi guru kelas 6 SD itu banyak liburnya. Ketika ujian nasional sudah selesai diujikan kamu akan mendapatkan waktu lebih banyak untuk berlibur. Kalau kamu punya pekerjaan sampingan tentu akan sangat menguntungkan sekali. Kamu bisa manfaatkan waktu tersebut untuk mengembankan usahamu.
Sebagai Sarana Melatih Kesabaran
Kamu pasti pernah dengar kalau sabar itu adalah amal perbuatan yang tinggi derajatnya. Kenakalan yang dimiliki anak-anak bisa menjadi sarana untuk kamu melatih kesabaran. Orang yang sabar akan lebih mudah dalam menjalani hidup. Sabar memang sulit untuk itu perlu latihan secara terus menerus. Sifat sabar ini bisa kamu latih ketika menghadapi anak SD kelas 6.
Bisa Pergi Liburan Gratis
Kegiatan liburan tahunan biasanya diikuti oleh kelas 6 SD. Liburan ini dimaksudkan sebagai acara perpisahan bagi murid kelas 6 dengan guru-guru. Tidak semua guru bisa diikutkan dalam liburan ini. Biasanya hanya wali kelasnya saja yang mengikuti liburan. Kecuali kalau jumlah muridnya sedikit, semua guru bisa diajak untuk memenuhi kuota kursi bus.
Di atas adalah suka duka menjadi guru kelas 6 SD. Dengan kamu mengetahuinya jadi lebih siap dalam melatih mental untuk menghadapi segala risiko dan tantangan. Kamu juga bisa sembari melatih skill dan menambah ilmu.
Dalam kesempatan ini, kami tuliskan tips n trik

3 Kunci Sukses Agar Anak Siap Hadapi Ujian Sekolah


Dengan persiapan yang matang dan terencana, ia pasti bisa melewati itu semua dengan lancar dan sukses.
Ujian Nasional (UN) memang telah Kemendikbud ditiadakan dan diganti dengan Ujian Sekolah Berstandar Nasional/USBN. Tak perlu panik, ujian sekolah memang salah satu tahap penting dalam pendidikan anak. Tapi percayalah, dengan persiapan yang matang dan terencana, ia pasti bisa melewati itu semua dengan lancar dan sukses. Tentu saja orang tua perlu membantunya. Inilah beberapa hal yang bisa orang tua lakukan.
1. PERBANYAK LATIHAN SOAL
Sejak awal tahun ajaran lalu, guru-guru di sekolah memang sudah menekankan kepada para orang tua murid kelas 6 agar membantu anak-anaknya berlatih mengerjakan soal sebagai persiapan menghadapi ujian sekolah. Mengerjakan soal-soal ujian tahun lalu seperti halnya ‘testing the water’, agar anak tahu tingkat kesulitan soal-soal ujian yang nanti akan dihadapinya. Dengan begitu, baik anak, orang tua, maupun guru bisa memprediksi sejauh mana kesiapan anak saat itu. 
Untuk memperbanyak latihan soal, dapat diperoleh dari buku-buku berisi bank soal ujian untuk anak SD. Di rumah, luangkan waktu sekitar 1 jam di malam hari untuk membahas soal-soal tersebut. Atau jika ada waktu, browsing di internet mencari soal-soal latihan ujian yang bisa digunakan untuk berlatih di rumah, misal di www.sekolahdasar.net . Dengan rutin latihan mengerjakan soal-soal prediksi ujian sekolah, anak lebih serius mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian.
2. BUAT JADWAL BELAJAR
Belajar memang idealnya dilakukan setiap hari, apalagi menjelang ujian sekolah seperti ini. Tapi, dengan membuat jadwal belajar khusus, baik orang tua dan anak akan punya pemetaan waktu atau gambaran seberapa banyak lagi waktu yang tersisa untuk anak mempersiapkan diri sebelum hari ujian. Jangan sampai saat waktu ujian tinggal seminggu, masih ada banyak materi pelajaran yang belum dibaca oleh anak.
Jadwal belajar juga akan menjadi alarm agar terus semangat dengan target belajar. Misal, anak belum menguasai satu materi matematika padahal waktu ujian tinggal seminggu lagi, nah jadwal ini akan mengingatkan dan menyadarkannya bahwa ia masih punya ‘utang’ belajar yang harus dikejar sebelum hari ujian sekolah tiba. Dengan begitu, tak ada alasan untuk menunda waktu belajar.
3. IKUTI TRY OUT (TO)
Sistem try out (TO) yang dilakukan di sekolah dan tempat kursus atau bimbingan belajar benar-benar dibuat seperti simulasi ujian sekolah, mulai dari aturan, soal sesuai kisi-kisi, penilaian, hingga suasana kelasnya. Dengan begitu, anak menjadi terbiasa dengan suasana ujian dan diharapkan tak akan stres ketika tiba saatnya menghadapi ujian sekolah yang sesungguhnya.
Adanya TO secara berkala untuk memprediksi nilai ujian anak. Dari hasil TO ini, baik orang tua maupun anak bisa mengetahui apakah ada peningkatan nilai yang diperoleh anak dari TO sebelumnya, karena bisa dibilang nilai TO ini mirip dengan prediksi nilai ujian sekolah, meski tidak bisa dijadikan patokan atau gambaran. Materi-materi ajar dan soal latihan yang didapat anak, ia baca dan benar-benar pahami agar bisa mengerjakan kembali.
Sumber: sekolahdasar.net
By Admin UPT SDN Cikerut Cikerut - Cibeber

Tidak ada komentar: