Selasa, 03 Desember 2019

Konsep Dasar Budget Sekolah

Berikut ulasan mengenai materi belajar tentang Konsep Dasar Budget Sekolah, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar. Silahkan disimak!
Budget sekolah adalah serangkaian rencana kegiatan sekolah yang meliputi aspek-aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan belajar mengajar pada waktu tertentu pada waktu yang akan datang. Budget sekolah biasa disebut sebagai Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu, dalam anggaran tergambar kegiatan-kegiatan yang akan dilaksakan oleh suatu lembaga. Harsono (2007: 58).
Penyusunan anggaran merupakan langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah disusun. Kegiatan ini melibatkan pimpinan tiap-tiap unit organisasi. Pada dasarnya, peyusunan anggaran merupakan negosiasi atau perundingan/kesepakatan antara puncak pimpinan dengan pimpinan dibawahnya dalam menentukan besarnya alokasi biaya suatu penganggaran. Hasil akhir dari suatu negosiasi merupakan suatu pernyataan tentang pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan dari setiap sumber dana. Fattah (2006: 47).
Anggaran adalah rencana yang diformulasikan dalam bentuk rupiah dalam jangka waktu atau periode tertentu, serta alokasi sumber-sumber kepada setiap bagian kegiatan. Anggaran memiliki peran penting didalam perencanaan, pengendalian dan evaluasi kegiatan yang dilakukan sekolah. Maka seorang penanggung jawab program kegiatan disekolah harus mencatat anggaran serta melaporkan realisasinya sehingga dapat dibandingkan selisih antara anggaran dengan pelaksanaan serta melakukan tindak lanjut untuk perbaikan. (http://inducation.blogspot.com/2008/10/manajeme-keuangan-sekolah.html).
Disamping sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian, anggaran merupakan alat bantu bagi manajemen dalam mengarahkan suatu lembaga menempatkan organisasi dalam posisi yang kuat dan lemah. Oleh karena itu, anggaraan berfungsi sebagai tolak ukur keberhasilan suatu organisasi dalm mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Disamping itu, anggaran dapat pula dijadikan alat untuk mempengaruhi dan memotivasi pimpinan atau menajer dan karyawan untuk  bertindak efisien dalam mencapai sasaran lembaga. Anggaran mempunyai manfaat yang dapat digolongkan kedalam tiga jenis, yaitu sebagai alat penaksir, sebagai alat otorisasi pengeluaran dana dan sebagai alat efisiensi.
Anggaran sebagai alat efisiensi merupakan fungsi yang paling esensial dalam pengendalian. Apabila anggaran menghendaki fungsi sebagai alat dalam perencanaan maupun pengendalian, maka anggaran harus disusun berdasarkan prinsip-prinnsip sebagai berikut:
1. Adanya pembagian wewenang dan tanggungjawab yang jelas dalam sistem manajemen dan organisasi.
2. Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.
3. Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.
4. Adanya dukungan dari pelaksana mulai dari tingkat atas sampai yang paling bawah.
Persoalan penting dalam penyusunan anggaran adalah bagaimana memanfaatkan dana secara efisien, mengalokasikan secara tepat, sesuai dengan skala prioritas. Itulah sebabnya dalam prosedur penyusunan anggaran memerlukan tahapan-tahapan yang sistematik. Tahapan penyusunan anggaran yaitu: mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran, mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa, dan barang, semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial, memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu, menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang, melakukan revisi usulan anggaran, persetujuan revisi usulan anggaran serta pengesahan anggaran (Fattah, 2001: 49-50).
Administrasi sekolah yang baik meminta aggaran belanja yang direncanakan dengan teliti dan penggunaannya yang efektif. Pada dasarnya anggaran belanja adalah suatu pernyataan yang terurai tentang sumber-sumber keuangan yang perlu untuk melaksanakan berbagai program sekolah selama periode satu tahun fiskal. Proses pembuatan anggaran pendidikan melibatkan penentuan pengeluaran maupun pendapatan yang bertalian dengan keseluruhan operasi sekolah.
Dalam SKB Mendikbud dan Menkeu No. 0585/K/1997 dan No. 590/KMK.03/03/1987, tanggal 24 September 1987 tentang peraturan SPP dan DPP meliputi pelaksanaan pelajaran, pengadaan prasarana atau sarana, pemeliharaan sarana dan prasarana, kesejahteraan pegawai, kegiatan belajar, penyelenggaraan ujian dan pengiriman/penulisan STTB/NIM, perjalanan dinas supervisi, pengelolaan pelaksanaan pendidikan dan pendapatan (Mulyasa, 2006: 203).
Menurut Oteng Sutisna, penentuan pengeluaran biaya pendidikan melibatkan pertimbangan tentang tiap kategori anggaran belanja sebagai berikut:
1. Pengawasan umum
Dalam kategori ini termasuk sumber keuangan yang ditetapkan bagi pelaksanaan tugas-tugas administratif dan manajerial, gaji para administrator, para pembantu administratif serta biaya perlengkapan kantor dan pembekalan yang tercakup dalam pengawasan umum tersebut.
2. Pengajaran
Kategori ini meliputi gaji guru dan pengeluaran bagi buku-buku pelajaran, alat-alat dan perlengkapan yang diperlukan dalam pengajaran.
3. Pelayanan bantuan
Pengeluaran yang bertalian dengan pelayanan-pelayanan kesehatan, bimbingan dan perpustakaan.
4. Pemeliharaan gedung
Pergantian dan perbaikan perlengkapan, pemeliharaan gedung dan halaman sekolah.
5. Operasi
Biaya telepon, air, listrik, sewa gedung dan tanah, dan gaji personil pemeliharaan gedung.
6. Pengeluaran tetap pengeluaran modal, jasa hutan dan perkiraan pendapatan
Kategori-kategori anggaran belanja ini merupakan bagian penting dari anggaran belanja pendidikan dari suatu unit administratif sistem sekolah ditingkat mikro. Kepala sekolah tidak diserahi tanggungjawab tentang pengelolaan keseluruhan anggaran belanja, akan tetapi tanggungjawabnya hanya mengenai dana-dana untuk pengeluaran rutin, mengadministrasi dana-dana, membukukan dan melaporkannya secara periodik.
Sumber-sumber pendapatan sekolah harus dipertimbangkan dalam proses pembuatan anggaran belanja. Pendapatan sekolah pemerintah biasanya diperoleh dari APBN, SPP dan BP3. Pendapatan sekolah swasta diperoleh dari sumber-sumber sendiri dari orang tua murid dan dari pemerintah dalam bentuk subsidi kepada sekolah swasta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 48 tahun 2008 BAB V pasal 50 sumber pendanaan pendidikan ditentukan berdasarkan prinsip keadilan, kecukupan dan keberlanjutan. Prinsip keadilan berarti bahwa besarnya pendanaan pendidikan oleh Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat disesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Prinsip kecukupan berati bahwa pendanaan pendidikan cukup untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Prinsip berkelanjutan berarti bahwa pendanaan pendidikan dapat digunakan secara berkesinambungan untuk memberikan layanan pendidikan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Sedangkan pasal 51 menyatakan bahwa pendanaan pendidikan bersumber dari pemerintah , pemerintah daerah  dan masyarakat .
1. Budget Kurikulum dan Pembelajaran
Dalam konsep dasar budget sekolah, budget kurikulum terdiri dari berbagai kegiatan sederhana antaralain:
a. Kurikulum yang meliputi: penyusunan kurikulum, penyusunan SAP, buku pegangan siswa dan metoda pembelajaran.
b. PBM yang meliputi: jadwal pembelajaran, rencana kegiatan bidang studi, pedoman praktek dan pedoman karya wisata ilmiah.
c. Evaluasi yang meliputi: jadwal ujian, kartu tes dan tata tertib (Harsono, 2007: 58).
2. Budget Administrasi dan Keuangan.
Masalah keuangan sangat erat hubungannya dengan budgetting (pembiayaan), sedangkan masalah pembiayaan itu sendiri merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan suatu organisasi seperti halnya lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga yang lain. Didalam pengertian umum keuangan, kegiatan pembiayaan meliputi tiga hal, yaitu: budgetting (penyusunan anggaran), accounting (pembukuan) dan auditing (pemeriksaan).
Budgetting sering kali ditangkap sebagai pengertian suatu rencana. Namun dalam bidang pendidikan sering dijumpai dua istilah yakni RAPBN (Rencana Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Negara) dan RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah). Dalam dua istilah tersebut anggaran bukanlah suatu rencana. Istilah rencana telah memberikan penekanan atas pemakaian istilah anggaran sebagai suatu rencana (Arikunto, 1990: 90).
Penyusunan APBS dapat dilakukan dalam waktu singkat sepanjang didukung data yang memadai. Selama ini penyusunan APBS dilakukan oleh Kepala Sekolah dan guru (sekolah negeri)  untuk kegiatan-kegiatan tertentu dengan melibatkan BP3, sedangkan sekolah swasta lebih banyak oleh Kepala Sekolah dan pemilik sekolah (Persyarikatan penyelenggara pendidikan) dan untuk kegiatan-kegiatan tertentu melibatkan BP3, (TIM FKIP, 2002: 73).
Accounting adalah pembukuan atau kegiatan pengurusan keuangan. Pengurusan ini meliputi dua hal, yaitu: pertama pengurusan yang menyangkut kewenangan menentukan kebijakan menerima atau mengeluarkan uang. Pengurusan ini dikenal dengan istilah pengurusan ketatausahaan. Pengurusan kedua menyangkut urusan tindak lanjut dari urusan pertama yaitu menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang. Pengurusan ini tidak menyangkut kewenangan menentukan, tetapi hanya melaksanakan dan dikenal dengan pengurusan bendahara.
Auditing adalah semua kegiatan yang menyangkut pertanggungjawaban penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran atau penyerahan uang yang dilakukan bendaharawan kepada pihak yang berwenang. Bagi unit yang ada didalam departemen, mempertanggungjawabkan pengurusan keuangan ini kepada BPK melalui departemen masing-masing. Auditing ini sangat penting dan bermanfaat sekurang-kurangnya bagi empat pihak yaitu:
a. Bendahara
Manfaat bagi bendahara yang bersangkutan diantaranya: bekerja dengan arah yang pasti, bekerja dalam target waktu yang sudah ditentukan, tingkat keterampilannya dapat diukur, mengetahui dengan jelas batas wewenang, ada kontrol bagi dirinya terhadap godaan penyalahgunaan uang.
b. Lembaga
Manfaat bagi pihak lembaga antaralain memungkinkan adanya sistem kepemimpinan terbuka, menjelaskan batas wewenang dan tanggungjawab antar petugas, tidak menimbulkan rasa curiga, ada arah yang jelas dalam menggunakan uang yang diterima.
c. Atasan
Manfaat bagi pihak atasan diantaranya: atasan dapat mengetahui bagian atau keseluruhan anggaran yang telah dilaksanakan, dapat mengetahui progress penyusunan anggaran, atasan dapat mengetahui keberhasilan pengumpulan penyimpanan dan kelancaran pengeluaran, mengetahui tingkat kecermatan dalam mempertanggungjawabkan anggaran, memperhitungkan biaya kegiatan tahun yang lampau sebagai umpan balik bagi perencanaan masa yang akan datang, sebagai arsip dari tahun ke tahun.
d. Badan Pemeriksa Keuangan
Manfaat bagi BPK antara lain: terdapat patokan yang jelas dalam melakukan pengawasan terhadap uang milik negara dan adanya dasar yang tegas untuk mengambil tindakan apabila terjadi penyelewengan. Menurut Harsono (2007: 60), konsep budget administrasi dan keuangan meliputi budget untuk bidang kesekretariatan, keuangan dan rumah tangga.
Didalam PP no. 48 tahun 2008 Pasal 16 ayat (1) disebutkan bahwa tanggungjawab Pemerintah terhadap pendanaan biaya personalia pegawai negeri sipil di sektor pendidikan meliputi biaya  personalia  satuan  pendidikan (baik  formal maupun nonformal) dan biaya  personalia  penyelenggaraan  dan  pengelolaan pendidikan (baik  formal maupun nonformal).
3. Budget Sarana dan Prasarana
Menurut Mulyasa (2006: 49), sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alat dan media pengajaran, sedang prasarana pendidikan adalah yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan dan pengajaran. Akan tetapi prasarana tersebut seperti taman sekolah, lapangan olah raga, mushola dan sebagainya. Dalam konsep budget, budget sarana dan prasarana berkaitan dengan perawatan gedung, lapangan upacara, taman, pengadaan gedung, kursi (Harsono, 2007: 62).
4. Budget Kesiswaan
Kesiswaan erat kaitannya dengan OSIS (Organisasi Intra Sekolah). Kegiatan OSIS berpengaruh besar terhadap perkembangan kreativitas dan skil bagi siswa. Pengolahan data kesiswaan merupakan salah satu tugas administrasi siswa yang sangat penting. Terdapat empat kelompok pengadministrasian, yaitu penerimaan siswa, ketatausahaan siswa, pencatatan bimbingan dan penyuluhan serta pencatatan prestasi belajar (Arikunto, 1998: 51). Dalam konsep budget, budget kesiswaan merupakan rencana kegiatan yang berkaitan dengan pelacakan calon siswa baru, pendaftaran calon siswa baru, seleksi tertulis, lisan dan kesehatan, organisasai sekolah, pengelolaan output (Harsono, 2007: 63).
Sekian artikel mengenai
Konsep Dasar Budget Sekolah
, yang dapat kalian jadikan acuan untuk belajar.
Berikut saya sampaikan pedoman penyusunan e RKAS termasuk SSH yang berlaku silakan Unduh Klik aja
By Admin UPT SDN Cikerut Cikerut - Cibeber