Rabu, 29 April 2020

Akhlaq dan Nasehat


Menuntut Ilmu untuk Menghilangkan Kebodohan
Salah satu tujuan penting dalam menuntut ilmu adalah untuk menghilangkan kebodohan, baik kebodohan y ...

Wasiat Luqman (Bag.8) : Bersikap Tawadhu’
“ Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan pelankanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara i ...

Agar Aku Sukses Menuntut Ilmu (Bag. 9): Sabar Belajar, Sabar Mengajar
Menjadi orang berilmu adalah cita-cita mulia. Dan sudah menjadi sunatullah di dunia ini, tak ada sat ...

Wasiat Luqman (Bag.7) : Jangan Sombong !
Pelajaran sealnjutnya dalam kisah Luqman yang Allah abadikan dalam Al Qur’an adalah mengenai bagai ...

Kesempatan Mengetuk Pintu Sang Raja
Siapakah Raja dimaksud, yang senantiasa kita ketuk pintu-Nya di setiap kali shalat? Tentulah Dia ada ...

Potret Mereka yang Berjiwa Hanif
Salah satu ciri hamba Allah Ta’ala yang didambakan oleh orang-orang yang beriman adalah memiliki j ...

Wasiat Luqman (Bag. 6) : Tiga Nasihat Penting
Tiga nasihat penting dalam ayat ini yaitu tentang mendirikan shalat, amar ma’ruf nahi mungkar, dan ...

Agar Aku Sukses Menuntut Ilmu (Bag. 8): Jangan Terburu-Buru
Sama halnya dengan hati, pemikul ilmu. Ketika seorang belajar di luar dosisnya, maka hati akan cepat ...

Jangan Terlena dengan Pujian
Berhati-hatilah dengan pujian. Seringkali pujian membuat orang melupakan dengan hakikat dirinya yang ...

Hasad Antar Ulama, Ustadz dan Penuntut Ilmu
ita doakan agar para ulama, para ustadz, penuntut ilmu agama tidak terjadi yang namanya hasad antar ...

Apakah Tidak Menziarahi Kuburan Kedua Orang Tua Termasuk Kedurhakaan?
Apakah tidak menziarahi kuburan kedua orang tua termasuk kedurhakaan
Sicopas dari
https://muslim.or.id/category/akhlaq-dan-nasehat
By Admin UPT SDN Cikerut Cikerut - Cibeber

Selasa, 28 April 2020

Hikmah di Balik Puasa Ramadhan


Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Berikut adalah beberapa hikmah di balik puasa Ramadhan yang kami sarikan dari beberapa kalam ulama. Semoga bermanfaat.

1. Menggapai Derajat Takwa

Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al Baqarah: 183). Ayat ini menunjukkan bahwa di antara hikmah puasa adalah agar seorang hamba dapat menggapai derajat takwa dan puasa adalah sebab meraih derajat yang mulia ini. Hal ini dikarenakan dalam puasa, seseorang akan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Inilah pengertian takwa. Bentuk takwa dalam puasa dapat kita lihat dalam berbagai hal berikut.
Pertama, orang yang berpuasa akan meninggalkan setiap yang Allah larang ketika itu yaitu dia meninggalkan makan, minum, berjima’ dengan istri dan sebagainya yang sebenarnya hati sangat condong dan ingin melakukannya. Ini semua dilakukan dalam rangka taqorrub atau mendekatkan diri pada Allah dan meraih pahala dari-Nya. Inilah bentuk takwa.
Kedua, orang yang berpuasa sebenarnya mampu untuk melakukan kesenangan-kesenangan duniawi yang ada. Namun dia mengetahui bahwa Allah selalu mengawasi diri-Nya. Ini juga salah bentuk takwa yaitu merasa selalu diawasi oleh Allah.
Ketiga, ketika berpuasa, setiap orang akan semangat melakukan amalan-amalan ketaatan. Dan ketaatan merupakan jalan untuk menggapai takwa.[1] Inilah sebagian di antara bentuk takwa dalam amalan puasa.

2. Hikmah di Balik Meninggalkan Syahwat dan Kesenangan Dunia

Di dalam berpuasa, setiap muslim diperintahkan untuk meninggalkan berbagai syahwat, makanan dan minuman. Itu semua dilakukan karena Allah. Dalam hadits qudsi[2], Allah Ta’ala berfirman,
يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى
Dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku”.[3]
Di antara hikmah meninggalkan syahwat dan kesenangan dunia ketika berpuasa adalah:
Pertama, dapat mengendalikan jiwa. Rasa kenyang karena banyak makan dan minum, kepuasan ketika berhubungan dengan istri, itu semua biasanya akan membuat seseorang lupa diri, kufur terhadap nikmat, dan menjadi lalai. Sehingga dengan berpuasa, jiwa pun akan lebih dikendalikan.
Kedua, hati akan menjadi sibuk memikirkan hal-hal baik dan sibuk mengingat Allah. Apabila seseorang terlalu tersibukkan dengan kesenangan duniawi dan terbuai dengan makanan yang dia lahap, hati pun akan menjadi lalai dari memikirkan hal-hal yang baik dan lalai dari mengingat Allah. Oleh karena itu, apabila hati tidak tersibukkan dengan kesenangan duniawi, juga tidak disibukkan dengan makan dan minum ketika berpuasa, hati pun akan bercahaya, akan semakin lembut, hati pun tidak mengeras dan akan semakin mudah untuk tafakkur (merenung) serta berdzikir pada Allah.
Ketiga, dengan menahan diri dari berbagai kesenangan duniawi, orang yang berkecukupan akan semakin tahu bahwa dirinya telah diberikan nikmat begitu banyak dibanding orang-orang fakir, miskin dan yatim piatu yang sering merasakan rasa lapar. Dalam rangka mensyukuri nikmat ini, orang-orang kaya pun gemar berbagi dengan mereka yang tidak mampu.
Keempat, dengan berpuasa akan mempersempit jalannya darah. Sedangkan setan berada pada jalan darahnya manusia. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنِ ابْنِ آدَمَ مَجْرَى الدَّمِ
Sesungguhnya setan mengalir dalam diri manusia pada tempat mengalirnya darah.”[4] Jadi puasa dapat menenangkan setan yang seringkali memberikan was-was. Puasa pun dapat menekan syahwat dan rasa marah. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan puasa sebagai salah satu obat mujarab bagi orang yang memiliki keinginan untuk menikah namun belum kesampaian.[5]

3. Mulai Beranjak Menjadi Lebih Baik

Di bulan Ramadhan tentu saja setiap muslim harus menjauhi berbagai macam maksiat agar puasanya tidak sia-sia, juga agar tidak mendapatkan lapar dan dahaga saja. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ
Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.”[6]
Puasa menjadi sia-sia seperti ini disebabkan bulan Ramadhan masih diisi pula dengan berbagai maksiat. Padahal dalam berpuasa seharusnya setiap orang berusaha menjaga lisannya dari rasani orang lain (baca: ghibah), dari berbagai perkaataan maksiat, dari perkataan dusta, perbuatan maksiat dan hal-hal yang sia-sia.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.”[7]
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ الصِّيَامُ مِنَ الأَكْلِ وَالشَّرَبِ ، إِنَّمَا الصِّيَامُ مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ ، فَإِنْ سَابَّكَ أَحَدٌ أَوْ جَهُلَ عَلَيْكَ فَلْتَقُلْ : إِنِّي صَائِمٌ ، إِنِّي صَائِمٌ
Puasa bukanlah hanya menahan makan dan minum saja. Akan tetapi, puasa adalah dengan menahan diri dari perkataan lagwu dan rofats. Apabila ada seseorang yang mencelamu atau berbuat usil padamu, katakanlah padanya, “Aku sedang puasa, aku sedang puasa”.”[8] Lagwu adalah perkataan sia-sia dan semisalnya yang tidak berfaedah.[9] Sedangkan rofats adalah istilah untuk setiap hal yang diinginkan laki-laki pada wanita[10]atau dapat pula bermakna kata-kata kotor.[11]
Oleh karena itu, ketika keluar bulan Ramadhan seharusnya setiap insan menjadi lebih baik dibanding dengan bulan sebelumnya karena dia sudah ditempa di madrasah Ramadhan untuk meninggalkan berbagai macam maksiat. Orang yang dulu malas-malasan shalat 5 waktu seharusnya menjadi sadar dan rutin mengerjakannya di luar bulan Ramadhan. Juga dalam masalah shalat Jama’ah bagi kaum pria, hendaklah pula dapat dirutinkan dilakukan di masjid sebagaimana rajin dilakukan ketika bulan Ramadhan. Begitu pula dalam bulan Ramadhan banyak wanita muslimah yang berusaha menggunakan jilbab yang menutup diri dengan sempurna, maka di luar bulan Ramadhan seharusnya hal ini tetap dijaga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
“(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”[12]
Ibadah dan amalan ketaatan bukanlah ibarat bunga yang mekar pada waktu tertentu saja. Jadi, ibadah shalat 5 waktu, shalat jama’ah, shalat malam, gemar bersedekah dan berbusana muslimah, bukanlah jadi ibadah musiman. Namun sudah seharusnya di luar bulan Ramadhan juga tetap dijaga. Para ulama seringkali mengatakan, “Sejelek-jelek kaum adalah yang mengenal Allah (rajin ibadah, -pen) hanya pada bulan Ramadhan saja.”
Ingatlah pula pesan dari Ka’ab, “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan lantas terbetik dalam hatinya bahwa setelah lepas dari Ramadhan akan berbuat maksiat pada Rabbnya, maka sungguh puasanya itu tertolak (tidak bernilai apa-apa).”[13]

4. Kesempatan untuk Saling Berkasih Sayang dengan Si Miskin dan Merasakan Penderitaan Mereka

Puasa akan menyebabkan seseorang lebih menyayangi si miskin. Karena orang yang berpuasa pasti merasakan penderitaan lapar dalam sebagian waktunya. Keadaan ini pun ia rasakan begitu lama. Akhirnya ia pun bersikap lemah lembut terhadap sesama dan berbuat baik kepada mereka. Dengan sebab inilah ia mendapatkan balasan melimpah dari sisi Allah.
Begitu pula dengan puasa seseorang akan merasakan apa yang dirasakan oleh orang-orang miskin, fakir, yang penuh kekurangan. Orang yang berpuasa akan merasakan lapar dan dahaga sebagaimana yang dirasakan oleh mereka-mereka tadi. Inilah yang menyebabkan derajatnya meningkat di sisi Allah.[14]
Inilah beberapa hikmah syar’i yang luar biasa di balik puasa Ramadhan. Oleh karena itu, para salaf sangatlah merindukan bertemu dengan bulan Ramadhan agar memperoleh hikmah-hikmah yang ada di dalamnya. Sebagian ulama mengatakan, “Para salaf biasa berdoa kepada Allah selama 6 bulan agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Dan 6 bulan sisanya mereka berdoa agar amalan-amalan mereka diterima”.[15]

Hikmah Puasa yang Keliru

Adapun hikmah puasa yang biasa sering dibicarakan sebagian kalangan bahwa puasa dapat menyehatkan badan (seperti dapat menurunkan bobot tubuh, mengurangi resiko stroke, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi resiko diabetes[16]), maka itu semua adalah hikmah ikutan saja[17] dan bukan hikmah utama. Sehingga hendaklah seseorang meniatkan puasanya untuk mendapatkan hikmah syar’i terlebih dahulu dan janganlah dia berpuasa hanya untuk mengharapkan nikmat sehat semata. Karena jika niat puasanya hanya untuk mencapai kenikmatan dan kemaslahatan duniawi, maka pahala melimpah di sisi Allah akan sirna walaupun dia akan mendapatkan nikmat dunia atau nikmat sehat yang dia cari-cari.
Allah Ta’ala berfirman,
مَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الآخِرَةِ نزدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ نَصِيبٍ
Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.” (QS. Asy Syuraa: 20)
Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Orang yang gemar berbuat riya’ akan diberi balasan kebaikan mereka di dunia. Mereka sama sekali tidak akan dizholimi. Namun ingatlah, barangsiapa yang melakukan amalan puasa, amalan shalat atau amalan shalat malam namun hanya ingin mengharapkan dunia, maka balasan dari Allah: “Allah akan memberikan baginya dunia yang dia cari-cari. Akan tetapi, amalannya akan lenyap di akhirat nanti karena mereka hanya ingin mencari keuntungan dunia. Di akhirat, mereka juga akan termasuk orang-orang yang merugi”.”[18]
Sehingga yang benar, puasa harus dilakukan dengan niat ikhlas untuk mengharap wajah Allah. Sedangkan nikmat kesehatan, itu hanyalah hikmah ikutan saja dari melakukan puasa, dan bukan tujuan utama yang dicari-cari. Jika seseorang berniat ikhlas dalam puasanya, niscaya nikmat dunia akan datang dengan sendirinya tanpa dia cari-cari. Ingatlah selalu nasehat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَنْ كَانَتِ الآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِىَ رَاغِمَةٌ وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللَّهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهَ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا قُدِّرَ لَهُ
Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai akhirat, maka Allah akan memberikan kecukupan dalam hatinya, Dia akan menyatukan keinginannya yang tercerai berai, dunia pun akan dia peroleh dan tunduk hina padanya. Barangsiapa yang niatnya adalah untuk menggapai dunia, maka Allah akan menjadikan dia tidak pernah merasa cukup, akan mencerai beraikan keinginannya, dunia pun tidak dia peroleh kecuali yang telah ditetapkan baginya.”[19]
Adapun hadits yang mengatakan,
صُوْمُوْا تَصِحُّوْا
Berpuasalah, niscaya kalian akan sehat.” Perlu diketahui bahwa hadits semacam ini adalah hadits yang lemah (hadits dho’if) menurut ulama pakar hadits.[20]
Semoga kita bisa menarik hikmah berharga di balik puasa kita di bulan penuh kebaikan, bulan Ramadhan.
Artikel www.muslim.or.id

[1] Taisir Karimir Rahman, hal. 86.
[2] Hadits qudsi adalah hadits yang maknanya dari Allah Ta’ala, lafazhnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
[3] HR. Muslim no. 1151
[4] HR. Bukhari no. 7171 dan Muslim no. 2174
[5] Disarikan dari Latho’if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 276-277.
[6] HR. Ahmad 2/373. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid.
[7] HR. Bukhari no. 1903.
[8] HR. Ibnu Khuzaimah 3/242. Al A’zhomi mengatakan bahwa sanad hadits tersebut shahih.
[9] Perkataan Al Akhfasy, dinukil dari Fathul Bari, 2/414.
[10] Perkataan Al Azhari, dinukil dari Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 5/114, 9/119.
[11] Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 9/119.
[12] HR. Muslim no. 782.
[13] Lathoif Al Ma’arif, 378.
[14] Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah, 2/9906
[15] Lathoif Al Ma’arif, 369
[16] Lihat http://swaramuslim.net
[17] Lihat Tafsir Al Qur’an Al Karim Surat Al Baqoroh, 1/317.
[18] Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7/422.
[19] HR. Tirmidzi no. 2465. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat penjelasan hadits ini dalam Tuhfatul Ahwadzi, 7/139-140.
[20] Al Hafzih Al ‘Iroqiy dalam Takhrij Al Ihya’ (5/453) mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan oleh Ath Thobroniy dalam Al Awsath, Abu Nu’aim dalam Ath Thib An Nabawiy dari hadits Abu Hurairah dengan sanad yang lemah (dho’if). Syaikh Al Albani dalam Silsilah Al Hadits Adh Dho’ifah no. 253 mengatakan bahwa hadits ini dho’if (lemah).
Di copas dari:
https://muslim.or.id/4010-hikmah-di-balik-puasa-ramadhan.html
By Admin UPT SDN Cikerut Cikerut - Cibeber

Senin, 27 April 2020

Tarawih dan Tadarus

Doa%2BShalat%2BTarawih%2Bcopy

Pada saat bulan ramadhan seluruh ummat muslim melaksnakan ibadah shalat sunnah tarawih, meskipun jumlah rokaat dan tata caranya berbeda, tetapi tetap melaksankannya. Ada yang melaksanakan dengan metode bacaan shalat nya pelan-pelan, tetapi jumlah rokaatnya sedikit, ada juga yang melaksanakan  cara sholat dengan bacaan agak cepat tetapi jumlah rekaatnya lebih banyak. 
Doa%2BKamilin
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang imannya sempurna, orang yang menjalankan ibadah fardhu, yang menjaga terhadap sholat, yang menunaikan zakat, yang mencari segala kebaikan disisiMu, yang mengharapkan ampunanMu, yang senantiasa berpegang teguh pada petunjukMu, yang terhindar dari hal-hal yang tidak berguna, yang zuhud di dunia, yang mencintai kehidupan akhirat, yang menerima qodlo' / kepastian, yang bersyukur terhadap nikmat, yang sabar terhadap cobaan, yang pada hari kiamat (kelak) berada dalam satu barisan dibawah naungan panji junjungan kami Muhammad SAW, yang sampai mendatangi telaga, yang masuk kedalam surga, yang terhindar dari neraka, yang duduk di tahta kehormatan, yang menikahi (didampingi) para bidadari, yang mengenakan baju kebesaran dari sutera yang berwarna warni, yang menikmati hidangan surga, yang minum susu dan madu yang bersih dari gelas-gelas dan. kendi-kendi yang tak pernah kering, bersama-sama dengan orang- orang yang telah Engkau beri nikmat, dari para Nabi, para shiddiqin, para syuhada' dan orang-orang sholih. Dan baik sekali menjadi teman (mereka). Demikianlah kemurahan dari Allah dan kecukupan dari Allah yang Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami didalam malamnya bulan ini yang mulia dan barokah termasuk golongannya orang-orang yang bahagia dan diterima, dan jangan Engkau jadikan kami dari golongannya orang-orang yang celaka dan tertolak. Semoga Allah melimpahkan rohmat kepada junjungan kami, Muhammad, keluarga dan para sahabatnya semua, dengan kasih sayangMu wahai Dzat Yang Maha Pengasih diantara para pengasih.
Kemudian disunnahkan pula membaca doa berikut:
Doa%2BTarawih
Ya Allah, terimalah wudlu kami, shalat kami, khusyu' kami, tadlorru' kami, puasa kami, tarawih kami, witir kami, tahlil kami, takbir kami, tamjid (mengagungkan) kami, bacaan kami, dan seluruh amal kami, sesungguhnya engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu, jangan Engkau lemparkan amal-amal kepada kami wahai Tuhannya semua alam, wahai yang terbaik diantara para penolong, dengan kasih sayangMu wahai Yang Maha Pengasih dari para pengasih. Ya Allah, dengan kasih sayang yang engkau bagi kepada kami pada malam yang mulia, bebaskanlah jiwa kami (dari neraka), jiwa ayah-ayah dan ibu-ibu kami, jiwa kakek dan nenek kami, dan jiwa orang-orang sebelum dan sesudah kami dari ummat Muhammad SAW. Wahai Dzat Yang Mulia, wahai Dzat Yang Maha Pengampun, wahai Tuhannya seluruh alam.
Kemudian melakukan sholat witir satu rokaat, atau tiga rokaat dan seterusnya. Pada separuh yang akhir (malam ke 16 sampai akhir Ramadhan), pada akhir rokaatnya sholat witir disunnahkan membaca doa qunut, yaitu :
Doa%2BQunut
Setelah witir disunnahkan membaca wirid berikut ini, masing-masing dibaca 3 kali. 
Wiridan
Selain melaksanakan shalat tarawih, selama bulan Ramadhan dianjurkan untuk lebih mengintensifkan membaca Al-Qur'an atau tadarus al quran siang maupun malam, terlebih utama lagi pada sepuluh hari terahirnya bulan Ramadhan. Selain nilai pahala yang berlipat ganda di bulan Ramadhan, juga dengam harapan agar dapat menemui malam lailatul qodar , dimana amal ibadah yang dilakukan bertepatan dengan malam lailatul qodar nilainya lebih baik dan lebih utama dari amal ibadah seribu bulan. Rosulullah SAW bersabda:
"Paling utamanya ibadah ummatku adalah membaca Al Qur'an".
"Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya Al-Qur'an besok pada hari kiamat akan mensyafaati (menolong) terhadap orang-orang yang membacanya".
Sayyidina Ali berkata : "Barang siapa membaca Al-Qur an ketika sedang berdiri dalam sholat, maka setiap hurufnya mendapat pahala seratus kebaikan, jika sedang duduk dalam sholat, maka setiap hurufnya mendapat pahala lima puluh kebaikan, jika dibaca diluar sholat dan dalam keadaan suci, maka setiap hurufnya mendapat pahala dua puluh lima kebaikan, dan jika diluar sholat dan dalam keadaan hadats, maka setiap hurufnya mendapat pahala sepuluh kebaikan. (I'anah At-Tholibin)
Ramadhan juga disebut Syahrul Quran atau bulan dimana Al-Qur-an diturunkan. Dalam Surat Al-Baqoroh 185 Allah SWT berfirman:
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)".
Sumber copas:http://telaahsantri.blogspot.com/2015/05/tarawih-dan-tadarus.html
By Admin UPT SDN Cikerut Cikerut - Cibeber

Jadwal Belajar di Rumah Dengan bersama TVRI


Pekan Kedua
Pekan Ketiga
Yang sebelumnya Kemdikbud menrilis jadwal di TVRI untuk pekan pertama

Minggu pertama Program Belajar dari Rumah ini dimulai pada tanggal 13 April dan berakhir pada tanggal 19 April 2020. Adapun jam penayangan program ini dimulai pada Pukul 08.00 WIB hingga Pukul 15.00 WIB. Dan penayangannya bertahap untuk semua jenjang pendidikan.

Untuk Pendidikan Dasar sendiri, untuk jenjang Sekolah Dasar dilaksanakan mulai pukul 08.30 sd. 09.00 WIB. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama yaitu pada pukul 10.03 s.d. 10.30 WIB setiap harinya selama periode 13 s.d. 19 April 2020. Program ini juga menayangkan materi bimbingan untuk orang tua dan guru. Serta program kebudayaan di akhir pekan, yakni setiap hari Sabtu dan MInggu.

Materi yang diberikan pada program ini antara lain peningkatan literasinumerasi, serta penumbuhan karakter peserta didik
Adapun konten atau materi pembelajaran yang disajikan akan fokus pada peningkatan literasi, numerasi, serta penumbuhan karakter peserta didik. Kemendikbud juga akan melakukan monitoring dan evaluasi mengenai program ini bersama dengan lembaga nonpemerintah.



Materi Pembelajaran Minggu 1 - Belajar dari Rumah Melalui TVRI selengkapnya dapat diunduh di sini.

By Admin UPT SDN Cikerut Cikerut - Cibeber

Minggu, 26 April 2020

Doa Harian Ramadhan

Berdoa pada bulan Ramadhan sangat dianjurkan. Ramadhan adalah bulan yang doa tak akan pernah ditolak Allah. Semua amal Ibadah hamba Allah pada bulan mulia itu akan dilipatgandakan.
Doa-doa ini sering diamalkan para ulama shalihin. Misalnya, Imam Ali Zalnal Abidin, Imam da'tar As-Shadiq, Syekh Abdul Qadlr Jallani. Doa-doa tersebut sebagai penghapus dosa, kesedihan, dan masalah, serta untuk mendapat ridha Allah, dan menjadikan hidup lebih Indah dan penuh kebahagiaan. 
Diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa membaca doa ini setiap selesai salat tardu pada bulan Ramadhan, Allah mengampuninya atas dosa-dosanya sampai hari kiamat."
Diriwayatkan juga, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca doa berikut ini pada setiap malam di bulan Ramadhan, terampuni dia atas dosa-dosanya selama empat puluh tahun". Subhanallah.
Doa Malam ke-1
Allahumma qad hadlara awwalu yawmin min syahri ramadhana waqad iftaradtta 'alayna shiyamahu wa anzalta fihil qur'ana hudan linnasi wabayyinati minal huda wal furqan. Allahumma a'inna 'ala shiyamihi wataqabbalhu minna wasallimhu lana fi yusrin minka wa afiyatin innaka ala kulli syai in qadir.
(Ya Allah, telah tiba hari pertama bulan Ramadhan, yang Engkau wajibkan atas kami berpuasa. Pada saat itu pula Engkau turunkan Al-Quran sebagai petunjuk dan pembeda. Ya Allah, ban¬tulah kami dalam berpuasa. Terimalah dan kabulkanlah puasa kami dengan kemudahan dan kesehatan dari-Mu. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu).
Doa Malam ke-2
Allahumma qarribni ila mardlatika wahabbibni fihi min sukhthika wa niqmatika wawaffiqni fihi liqira’ati kitabika wa ayatika birahmatika ya arhamar-rahimin.
(Ya Allah, dekatkanlah aku pada keridaan-Mu, jauhkanlah aku dari kemarahan dan siksa-Mu. Berilah aku petunjuk untuk membaca kitab dan ayat-ayat-Mu, dengan kasih sayang-Mu, wahai Zat Yang Paling Pengasih di antara para pengasih).
Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca doa ini, diberi pahala pada setiap langkah seperti ibadah setahun orang yang berpuasa di siang hari dan beribadah di malam harinya."
Doa Malam ke-3
Allahummarzuqni fihidz-dzihna watambiha waba'idni fihi minas-safahati wat-tamwihi waj'al li nashiban min kulli - layrin tunziluhu fihi bijudika ya ajwadal ajwadin.
(Ya Allah, berikanlah kepadaku di hari ini akal dan peringatan, jauhkanlah aku di hari ini dari kecerobohan, dan berikan kepadaku bagian dari setiap kebaikan yang Engkau turunkan dengan ke-dermawanan-Mu, wahai Yang Paling Dermawan di antara para dermawan).
Dalam hadis disebutkan, barang siapa membaca doa ini akan dibangunkan sebuah istana di surga.
Doa Malam ke-4
Allahumma qawwini fihi (ala iqamati amrika wa adziqni fihi halawata dzikrika wa awzi'ni fihi liadai syukrika bikaramika wahfadzni fihi bihifdzika wasitrika ya absharan nadzirin.
(Ya Allah, kuatkanlah aku untuk bisa menegakkan perintah-Mu, buatlah aku bisa merasakan nikmatnya mengingat-Mu, sempatkan aku untuk bersyukur kepada-Mu dengan kedermawanan-Mu, dan jagalah aku dengan penjagaan-Mu dan tirai-Mu, wahai Yang Maha Melihat.
Doa Malam ke-5
Allahummaj'alni minal mustaghfirin waj'alni fihi min 'ibadikash-shalihin al- qanitinf waj'alni fihi min awliyaikal muttaqin bira'fatika ya arhamarrahimin.
(Ya Allah, jadikanlah aku salah seorang yang meminta ampun, salah seorang kekasih-Mu yang bertakwa, dengan kasih-Mu, wahai Yang Paling Pengasih di antara para pengasih).
Doa Malam ke-6
Allahumma la takhdzulni fihi litu'ridla ma'shiyataka wala tadlribni bisiyathi niqmatilka wazahzihni fihi min mujibati sakhatika bimannika wa ayadika ya muntaha raghbatar-raghibin.
iYa Allah, janganlah Engkau membuatku tercela di hari ini dengan bermaksiat kepada-Mu, janganlah Engkau menghantamku dengan pecutan ke-sulitan-Mu, dan jauhkanlah aku di hari ini dari penyebab-penyebab murka-Mu, dengan kerelaan-Mu dan dukungan-Mu, wahai Puncak Harapan para pengharap).
Doa Malam ke-7
Allahumma a'inni fihi 'ala shiyamihi wa qiyamihi wajannibni fihi min hafawatihi wa atsamihi warzuqni fihi dzikraka wa-syukraka bidawamihi bitawfiqika ya hadiyadl-dlallin.
(Ya Allah, bantulah aku untuk melak¬sanakan puasa dan salat hari ini, jauhkanlah aku dari kesia-siaan dan dosa-dosa hari ini, karuniailah aku untuk berzikir dan bersyukur kepada-Mu tanpa henti, dengan taufik dari-Mu, wahai Penunjuk orang-orang yang tersesat).
Doa Hari ke-8
Allahummarzuqni fihi rahmatal aytam wa ith'amath-tha'am wa ifsyais salam washuhbatal kiram bithulika ya maljaal amilin ya amalal amilin.
(Ya Allah, karuniailah aku rasa kasih kepada para yatim, sikap mendermakan makanan, menyebarkan salam, dan bergaul dengan orang-orang mulia, dengan ketinggian-Mu, wahai Dambaan para pendamba).
Doa Malam ke-9
Allahummaj'al li fihi libarahinikas- sathi'ah wa khudz binashiyati Ha mar- dlatikal jami'ah bimahabbatika ya amalal mustaqin.
(Ya Allah, berikanlah padaku bagian dari rahmat-Mu yang luas, dan tunjukilah aku bukti-bukti-Mu yang kuat, dan bawalah diriku ke dalam keridaan-Mu yang menyeluruh, dengan kecintaan-Mu, wahai Dambaan para perindu).
Doa Malam ke-10
Allahummaj'alni m i nal mutawakkilin a'alayka waj'alni fihi mi nal muqarrabin ilayka biihsanika ya ghayatath-thalibin.
(Ya Allah, jadikanlah aku salah seorang yang bertawakal kepada-Mu, dan yang dekat dengan-Mu, dengan kebaikan-Mu, wahai Tujuan para pencari).
Menurut Imam Ja'far Shadiq, barang siapa membaca doa tersebut, akan diampuni atas segala dosanya.
Doa Malam ke-11
Allahumma habbib ilayya fihiI ihsana wakarrih ilayya fihi! fusuqa wal 'ishyan waharrim ilayya fihis sukhtha wan nirana bi'afwika ya ghiyatsall mustaghitsin.
(Ya Allah, cintakanlah aku di hari ini pada kebaikan, bencikanlah aku pada kefasikan dan kemaksiatan, dan haramkan bagiku kemurkaan-Mu dan api neraka, dengan bantuan-Mu, wahai Penolong para peminta tolong).
Doa Malam ke-12
Allahumma zayyinni fihis sitra wal 'afafa wasturni fihi bi I i basi I qunu'i walkafafi waahmilni fihi'alal 'adli wal inshafi wa aminni fihi min kulli ma akhafu bi'ishmatika ya 'ishmatal khaifin.
(Ya Allah, hiasilah aku dengan penutup dan rasa malu, kenakan aku pakaian kecukupan, buatlah diriku adil dan insaf, dan amankanlah aku dari segala hal yang aku takuti, dengan kuasa penjagaan-Mu, waha Penjaga orang-orang yang takut).
Doa Malam ke-13
Allahumma thahhirni minad danasi wal aqdzari washabbirni fihi iala kainatil aqdari wawaffiqni fihi littuqa wa shuhbatal abrar bi'awnika ya qurrata a'yunil masakin.
(Ya Allah, sucikanlah aku dari segala macam kekejian dan kekotoran, berilah aku kemampuan bersabar menerima takdir-Mu, berikan aku petunjuk untuk bertakwa dan bergaul dengan abrar, orang-orang baik, dengan pertolongan-Mu, wahai Penyejuk mata orang-orang miskin).
Doa Malam ke-14
Allahumma la tuakhidni fihi bil-'atsarat wa aqillani fihi minal khathaya wal hafawat wala taj'alni fihi ghardlan lilbalaya wal afat bi'izzatika ya izzal muslimin.
(Ya Allah, janganlah Engkau melihatku di hari ini dari kejelekanku, sedikitkan aku dalam berbuat salah dan sia-sia, dan jangan Engkau jadikan aku sasaran dari berbagai bala dan musibah, dengan keagungan-Mu, wahai Pengagung kaum muslim).
Doa Malam ke-15
Allahummarzuqni fihi tha 'atal khasyi'in wasyrah fihi shadri biinabatil mukhbitin biamanika ya amanat khaifin.
(Ya Allah, karuniailah aku ketaatan orang-orang yang khusyuk, dan lapangkan dadaku dengan inabah (tempat kembali) orang-orang tawaduk, dengan pengamanan-Mu, wahai Pengaman orang-orang yang takut).
Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca doa ini, Allah akan memenuhi delapan puluh hajat duniawinya"
Doa Malam ke-16
Allahumma waffiqni limuwafaqatil abrari wajannibni fihi murafaqatal asyrar wa awinni fihi birahmatikaila daril qarar biilahiyyatika ya ilahal 'alamin.
(Ya Allah, berikan kepadaku kekuatan untuk senantiasa bergaul dengan orang- orang baik (abrar) dan jauhkan aku dari orang-orang jahat (asyrar). Dan tuntunlah aku dengan rahmat-Mu menuju surga, yang abadi, dengan sifat Ilahiah-Mu, wahai Tuhan semesta alam).
Nabi SAW bersabda, "Barang siapa membaca doa ini, dalam kuburnya akan diberi cahaya yang berjalan bersamanya, jubah yang dipakainya, dan unta yang dinaikinya, serta dituangkan minuman surga."
Doa Malam ke-17
Allahummahdini fihi lishalihil a'amali waqdli I i fihi I hawaija wal amal a ya man la yahtaju ilat taf siri was suali ya 'aliman bima fisuduril 'alamin shalli'ala Muhammadin wa alihit-thahirin.
(Ya Allah, tunjukkanlah aku pada saat ini amalan-amalan yang saleh dan penuhilah kebutuhan dan harapanku; wahai Zat yang tak membutuhkan penafsiran ataupun permintaan, wahai Yang Maha Mengetahui apa-apa yang ada di dalam dada, limpahkanlah solawat atas Muhammad dan keluarganya yang suci).
Doa Malam ke-18
Allahumma nabbihni fihi libarakati asharihi wa nawwir fihi qalbi bidliyai anwarihi wa khudz bikulli a'dlai ilattiba'i atsarihi binurika ya munawwira qulubil 'arifin.
(Ya Allah, ingatkan aku pada saat ini akan berkah-berkah waktu sahur Ramadhan, sinarilah hatiku dengan sinar cahayanya, dan arahkan seluruh anggota badanku untuk mengikuti jejaknya, dengan cahaya-Mu, wahai Pencahaya hati orang-orang yang arif).
Doa Malam ke-19
Allahumma waffir fihi hadh-dhi min barakatihi wasahhii sabili ila khayratihi wala tahrimni qabula hasanatihi ya hadiyan ilal haqqil mubin.
(Ya Allah, penuhilah diriku dengan berkah-berkah pada saat Ramadhan ini, mudahkanlah perjalananku pada kebaikannya, dan janganlah Engkau haramkan menerima kebaikannya, wahai Zat penunjuk pada kebenaran yang nyata).
Pada malam-malam ini disunahkan banyak beristigfar, bertasbih, dan amalan- amalan lainnya berkenaan dengan ketiga malam yang diperkirakan turun Lailatulkadar, yaitu pada malam ke-19,21, dan ke-23. Nabi bersabda, "Barang siapa membaca doa ini, malaikat bumi dan langit akan memintakan ampunan untuknya dan ikut mendoakannya."
Doa Malam ke-20
Allahummaftah li fihi abwabal jinani waaghliq 'anni fihi abwaban nirani wawaffiqni fihi tilawatal Qurani ya munzilas sakinati fi qulubil mukminin.
(Ya Allah, bukakan untukku pada saat ini pintu-pintu surga, tutupkan untukku pintu-pintu neraka, sempatkanlah aku membaca Al- Quran, wahai Zat yang menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin).
Doa Malam ke-21
La ilaha illa anta, ya muqallibal qulub. Allahummaj'al li fihi ila mardlatika dalilan wala taj'al lisy-syaythani fihi 'alayya sabilan waj'alil jannata li manziian wa maqilan ya qadliya hawaijith-thalibin.
(Ya Allah, buatkan untukku pada saat ini petunjuk ke dalam keridaan-Mu, janganlah Engkau beri jalan kepada setan untuk menggodaku, dan jadikanlah surga sebagai tempat tinggalku, wahai Tuhan, Zat yang memenuhi kebutuhan para peminta).
Diriwayatkan, Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca doa ini, Allah akan menerangi kuburnya, memutihkan wajahnya, dan ia berjalan di atas shirath (siratal-mustaqim) yang kecepatannya bagaikan kilat menyambar."
Doa Malam ke-22
Allahummaftah liabwaba fadl-lika wa anzil 'alayya fihi barakatika wa askinni fihi bihabuhatijannatika ya mujiba dakwatil mudl- tharrin.
(Ya Allah, bukakan bagiku pada saat ini pintu-pintu keutamaan-Mu, turunkan untukku berkah-Mu, berikan kepadaku taufik untuk melakukan hal-hal yang membuat-Mu rida, dan tempatkan diriku dalam naungan surga-Mu, wahai Zat yang mengabulkan doa orang- orang dalam impitan).
Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca doa ini, akan dimudahkan baginya di saat-saat sekarat, juga saat menjawab Malaikat Munkar dan Nakir dengan jawaban yang tepat dan pasti."
Doa Malam ke-23
Allahumma aghsilni fihi minadz-dzunubi wa thahhirni fihi minal 'uyubi wamtahin qalbi fihi bitaqwal qulubi ya muqila 'atsratil mudznibin.
(Ya Allah, basuhlah aku di hari ini dari segala dosa, sucikan aku dari segala aib, dan ujilah hatiku untuk bertakwa, wahai Yang Menyedikitkan kejelekan orang-orang yang berdosa).
Disunahkan pada malam-malam Lailatul kadar mandi di awal dan di akhir malam. Dianjurkan membaca surah Ar-Rum, Al- Ankabut, dan Ad-Dukhan. Disunahkan juga membaca surah Al-Qadr seribu kali, agar pada pagi harinya ia bangun dengan iman yang makin kuat. Amalan lainnya adalah salat 100 rakaat yang pada masing-masing rakaat membaca Al-Fatihah dan Al-lkhlash sekali.
Doa Malam ke-24
Alahumma inni as aluka fihi ma yurdlika wa a'udzubika mimmayukdzika wa asalukat tawfiqa fihi lian uthi'aka wala u'shika ya ajwadas sailin.
(Ya Allah, aku meminta kepada-Mu apa- apa yang membuat-Mu rela, dan aku berlindung kepada-Mu dari apa-apa yang membuat-Mu murka. Aku meminta kepada-Mu di hari ini taufik untuk menaati-Mu, tidak melanggar perintah-Mu, wahai Yang Maha Dermawan kepada setiap peminta).
Doa Malam ke-25
Allahummaj'alni fihi muhiban liawliyaika wa mu'adiyan lia'daika mustunnan bisunnatin khatimi anbiyaika ya 'alima qulubin nabiyyin.
(Ya Allah, jadikan aku di hari ini orang yang mencintai para wali-Mu, memusuhi para musuh-Mu, dan menjalani sunah penutup para nabi-Mu, wahai Pemelihara hati para nabi).
Rasulullah bersabda, "Barang siapa membaca doa ini, akan dibangunkan untuknya seratus istana di surga yang pada setiap istana terdapat tenda hijau."
Doa Malam ke-26
Allahummaj'al sai'yi fihi masykura dzambi fihi maghfra wa'amali bihi maqbula wa aybi fihi mastura ya asma as sami'in.
(Ya Allah, jadikanlah usahaku hari ini disyukuri, dosaku dihapuskan, amalku diterima, dan aibku ditutupi, wahai Yang Paling Mendengar di antara yang mendengar.)
Diriwayatkan, barang siapa membaca doa tersebut, di hari kiamat nanti kepadanya akan diserukan, "Jangan kamu takut dan jangan bersedih, engkau telah diampuni."
Doa Malam ke-27
Allahummarzuqni fihi fadl-la laylatil qadri washayyir umuri fihi minal 'usri ilal yusri waqbilma'adziri wa huth-tha 'annidz-dzanba wal wizra ya raufan bi 'ibadihis shalihin.
(Ya Allah, karuniailah aku pada saat ini keutamaan Lailatul kadar, alihkan urusanku dari kesulitan kepada kemudahan, terimalah permintaan ampunku, dan hapuskan dosa serta kesalahanku, wahai Tuhan, Zat yang mengasihi hamba-hamba- Nya yang saleh).
Doa Malam ke-28
Allahumma waffir hadz-dzi fihi minan nawafili wa akrimni fihi bi ihdlaril ahlami filmasaili wa qarrib wasilati ilayka min baynil masa ili ya man la yusyghiluhu ilhahul mulihhin.
(Ya Allah, berikanlah aku kekuatan untuk mengerjakan hal-hal yang sunnah, muliakanlah aku dengan dihadirkannya isyarat-isyarat tentang masalah yang kuhadapi, dan dekatkanlah perantaraku kepada-Mu dari perantara-perantara yang lain, wahai Zat yang tak terganggu dengan gangguan para pengganggu).
Dalam sebuah hadis disebutkan, barang siapa membaca doa ini, seolah-olah ia telah memberi makan semua orang yang lapar.
Doa Malam ke-29
Allahumma ghasysyini fihi birrahmati warzuqni fihittawfiqa wal 'ishmata wathahhir qalbi min ghayahi bit tuh mati ya rahiman bi'ibadihil mukminina.
(Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada diriku pada saat ini, karuniailah aku dengan taufik dan keterpeliharaan, sucikanlah hatiku dari fitnah yang membara, wahai Zat yang mengasihi hamba-hamba-Nya yang mukmin).
Doa Malam ke-30
Allahumma rabba syahri Ramadhana wa munzilal Ourana wa hadza syahru Ramadhana wa munzilal Ourana wa hadza syahru Ramadhana qad tasharrama ay rabbi inni a'udzubika wabiwajhikal karimi an yathla'al fajru min laylati hadzihi awyakhruja syahru Ramadhana walaka (indi tabi'atun aw dzanbun turidu an tu'adz-dzibni 'alayhi yawma alqaka illa ghafartahu li bikaramika wujudika ya arhamarrrahimin. Allahumma shalli iala Muhammadin wa ali Muhammadin innaka hamidun majid.
(Ya Allah, Tuhan bulan Ramadhan, Penurun Al-Quran. Kini bulan Ramadhan akan pergi.Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dengan wajah-Mu yang mulia, bila hingga terbitnya fajar malam ini atau selesainya bulan Ramadhan aku masih memiliki dosa terhadap-Mu atau kesalahan yang menyebabkan-Mu hendak mengazabku saat aku menemui-Mu, ampunilah aku, dengan kemuliaan-Mu dan kedermawanan-Mu, wahai Zat yang paling pengasih di antara para pengasih. Ya Allah, sampaikanlah solawat atas Muhammad dan keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Mahabijaksana).
Ya mudabbiral umuri ya ba'itsa man fil quburi, ya mujriyal buhuri ya mulinal hadidali Dawuda 'alayhis salam, shalli 'ala Muhamamd wa ali Muhammad.
(Wahai Zat yang mengatur segala urusan, wahai Yang Membangkitkan orang-orang dalam kubur, wahai Yang Mengalirkan lautan, wahai Zat Yang Memberi kemampuan melelehkan besi kepada Nabi Daud, sampaikan solawat atas Muhammad dan keluarganya).
Allahummaj'al shiyami fihi bisy-syukri wal qabuli 'ala ma tardlahu wa yardlahur rasulu muhakkamata furu'ihi bil ushuli bihaqqi sayyidina Muhammadin wa alihith-thahirin wal hamdu h Ilahi rabbil 'alamin.
(Wahai Allah, jadikan puasaku ini dengan syukur dan diterima atas apa yang Engkau ridai dan yang diridai oleh rasul-Mu, yang batang selalu erat dengan akarnya berkat junjungan kami, Muhammad, dan keluaganya yang suci. Dan segala puji bagi Allah seru sekalian alam). Sumber copas
http://telaahsantri.blogspot.com/2015/05/doa-harian-ramadhan.html
By Admin UPT SDN Cikerut Cikerut - Cibeber